Portal Puskesmas Kota Depok

UPTD Puskesmas Cimanggis
Puskesmas
  • Puskesmas Cimanggis
2022-05-31 14:52:03

MEMPERINGATI HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA TAHUN 2022 TEMA "ROKOK ANCAMAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN "

  • Depok - Pada tanggal 31 Mei setiap tahun di peringati Hari Tanpa Tembkau Sedunia (HTTS).  Peringatan HTTS tahun 2022 bertema “ Rokok : Ancaman Kesehatan dan Lingkungan”. Hari Peringatan ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang efek bahaya dari konsumsi rokok dan paparan asap rokok terhadap kesehatan dan lingkungan. Dikutip dari buku panduan pelaksanaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022 tema tersebut dianggap relevan untuk menjawab tantangan terbesar di bidang kesehatan masyarakat dan isu lingkungan hidup.  
    Dengan tema “Rokok : Ancaman Kesehatan dan Lingkungan” memiiliki beberapa tujuan yaitu Tujuan Global untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat tentang dampak lingkungan dari tembakau dan produk tembakau dalam bentuk apapun. 
    Tujuan Nasional 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan yang disebabkan tembakau dan produk tembakau , mulai dari penanaman , produksi, distribusi , dan limbah.2. mengekspos upaya industry tembakau yang melakukan CSR washing untuk membangun reputasi dan produknya seolah-olah ramah lingkungan.  
    Sebagai informasi, tembakau dan segala jenis rokok termasuk rokok konvensional maupun elektrik sangat berbahaya bagi tubuh. Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga keluarga, teman dan orang disekitar kita. Selain berdampak buruk bagi kesehatan rokok juga dapat merusak lingkungan. Perilaku membuang puntung rokok sembarangan ini menjadikan sampah nomor 1 yang paling mudah di temukan di bumi!.
    Sampah puntung rokok berbahaya  dan beracun seharusnya di buang di tempat sampah B3. Dimana filter rokok mengandung mikroplastik dan bahan beracun sehingga sampah jenis ini sulit terurai bahkan memerlukan waktu lebih dari 30 tahun. 
    Saat ini Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga didunia setelah India dan Cina serta meningkatnya prevalensi merokok di kalangan anak usia 10-18 tahun. Hal ini menunjukan bahwa merokok tidak hanya di lakukan orang dewasa dengan usia 19 tahun keatas. 
    Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang di kutip dari halaman resmi website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), terdapat peningkatan prevalensi merokok penduduk umur 10 tahun  dari 28,8 persen pada tahun 2013 menjadi 29,3 persen pada tahun 2018.
    Perilaku merokok merupakan salah satu factor risiko terjadinya penyakit tidak menular yang menyumbangkan angka kematian tertinggi di Indonesia. Selain itu, mengakibatkan anak stunting dan meningkatkan angka kematian akibat COVID-19 dibandingkan yamng bukan perokok. 
    Pemerintah berkomitmen mengedepankan upaya pengendalian merokok khususnya terhadap penurunan perokok pemula. Adanya target penurunan presentase perokok anak dan remaja pada usia 10-18 tahun dari 9,1% ke 8,7 % di tahun 2024 serta amanah revisi Peraturan Pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Perilaku berhenti merokok dan menoak bujukan rokok harus menjadi komitmen dan tekad bersama seluruh masyarakat , termasuk anak-anak dan remaja , yang bertujuan untuk memelihara lingkungan, meningkatkan kesehatan, menyelamatkan nyawa  dan menghemat beban negara akibat penyakit  yang di akibatkan oleh rokok. 
    Ayo Bangkit dari Pandemi Covid 19 dan bersama akhiri epidemic rokok. Selamat Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022. (AP) Buku Panduan Pelaksanaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022
Download File